Dosa, Noda Hitam bagi Hati
Semakin banyak dosa yang kita kerjakan, makin banyak noda yang menempel, akhirnya hati menjadi tertutup, sehingga sulit mendapat cahaya hidayah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
”Ketika seorang hamba melakukan dosa, akan dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Ketika dia meninggalkannya, memohon ampun, dan bertaubat darinya, hatinya akan dibersihkan. Jika dia kembali melakukan dosa itu, akan ditambahkan titik hitamnya, sehingga menutupi permukaan hati. Itulah ’ar-Ran’ yang telah Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Itu disebabkan karena ar-Ran yang menutupi hati mereka disebabkan dosa yang telah mereka perbuat.” (HR. Turmudzi 3334 dan dihasankan al-Albani).